Berkenalan dengan Face Sensing di Scratch: Bikin Filter Kacamata & Game Interaktif dengan Wajah
Scratch sekarang punya fitur baru yang seru banget: Face Sensing. Dengan extension ini, kamera/webcam bisa dipakai untuk mendeteksi wajah dan menggerakkan sprite mengikuti hidung, mulut, atau mata kita. Hasilnya? Anak-anak bisa bikin filter kacamata ala TikTok/Instagram sendiri, plus game interaktif yang dikendalikan oleh wajah.
Di artikel ini, kita akan membahas konsepnya dalam bentuk tulisan, sementara langkah detailnya bisa kamu lihat di video yang saya lampirkan.
Apa Itu Face Sensing di Scratch?
Face Sensing adalah extension di Scratch yang memungkinkan proyek membaca posisi wajah lewat webcam. Begitu diaktifkan, Scratch bisa:
- Mengenali posisi hidung, mulut, dan mata
- Menempatkan sprite tepat di tengah antara dua mata (between eyes)
- Menyesuaikan arah (direction) gerak sprite mengikuti gerakan kepala
- Mengubah ukuran sprite berdasarkan jarak wajah ke kamera (set size to face size)
- Mendeteksi ketika wajah muncul (when face detected) dan memicu aksi, misalnya suara
Dengan kombinasi blok-blok ini, kita bisa membuat segala macam efek: dari kacamata lucu, kumis digital, sampai karakter yang “menempel” di wajah seperti filter media sosial.
Langkah Awal: Mengaktifkan Face Sensing
Untuk mulai mencoba:
- Buka Scratch dan buat proyek baru.
- Klik ikon “Add Extension” di kiri bawah.
- Pilih extension Face Sensing.
- Browser akan meminta izin menggunakan kamera – klik “Allow / Izinkan”.
Setelah itu, blok-blok Face Sensing akan muncul di palet blok bagian bawah. Di titik ini, webcam kamu sudah siap dipakai sebagai “sensor”.
Membuat Sprite Mengikuti Wajah
Contoh paling sederhana: membuat sprite (misalnya kucing Scratch) mengikuti bagian tertentu dari wajah kita.
Kita bisa:
- Mengatur supaya sprite selalu berada di posisi hidung
- Mengganti target ke mulut, mata kiri, atau mata kanan
- Menempatkan sprite tepat di tengah antara kedua mata (between eyes)
Dengan bantuan blok forever, program akan terus menerus mengecek posisi wajah dan memindahkan sprite ke koordinat yang sesuai. Di video, saya menunjukkan bagaimana kucing mengikuti hidung, lalu diganti ke mulut, lalu ke mata — ini memberi anak-anak visual yang sangat jelas bahwa “kode” benar-benar bereaksi pada wajah mereka.
Bikin Filter Kacamata ala TikTok/Instagram
Bagian yang paling seru: kita bisa mengubah sprite kucing menjadi kacamata digital.
Kurang lebih alurnya:
- Hapus dulu sprite kucing default.
- Di tab Costumes, gambar bentuk lingkaran/oval di sekitar posisi mata (bisa dibantu dengan menyalakan proyek supaya wajah terlihat di layar).
- Copy–paste lingkaran tersebut, lalu posisikan sehingga membentuk dua lensa kacamata.
- Tambahkan garis penghubung di tengah jika ingin tampilan kacamata lebih nyata.
- Gunakan blok set position to between eyes dan sesuaikan arah/posisi hingga kacamata pas di wajah.
- Tambahkan blok set size to face size agar ukuran kacamata otomatis menyesuaikan ketika kita mendekat atau menjauh dari kamera.
Hasilnya: ketika video dijalankan, kacamata akan “menempel” di wajah, mirip filter yang biasa kita lihat di TikTok atau Instagram – tapi kali ini anak-anak membuatnya sendiri dengan kode!
Menambahkan Efek Suara: “When Face Detected”
Selain visual, kita bisa menambahkan efek suara. Misalnya, setiap kali wajah muncul di depan kamera, Scratch akan memutar suara tertentu.
Caranya:
- Gunakan blok when face is detected dari Face Sensing.
- Tambahkan blok play sound di bawahnya.
- Di video, saya merekam suara “Tolong, tolong!” dan memainkannya setiap kali wajah terdeteksi.
Ini bisa dikembangkan menjadi:
- Alarm lucu ketika seseorang muncul di layar
- Suara sambutan ketika murid mendekat
- Efek audio untuk game “jumpscare” ringan yang ramah anak
Ide Game: Peekaboo, Sembunyi di Balik Penutup
Di bagian akhir video, saya menunjukkan ide game sederhana: peekaboo.
Gambaran kasarnya:
- Di layar ada objek yang menutupi wajah (misalnya papan, tirai, atau tembok).
- Saat pemain “bersembunyi” di balik penutup, wajah tidak terlihat oleh kamera.
- Saat pemain “muncul” kembali, program mendeteksi wajah dan bisa:
- Menyalakan suara
- Menampilkan sprite tertentu
- Menghitung skor setiap kali pemain berhasil muncul di waktu yang tepat
Konsep ini bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis permainan kreatif yang mengajarkan logika, event, dan interaksi fisik dengan dunia nyata.
Untuk Siapa Tutorial Ini Cocok?
Dari pengalaman saya, kombinasi Scratch + Face Sensing sangat cocok untuk:
- Guru: yang ingin membuat pelajaran coding lebih hidup dan dekat dengan dunia anak (mirip filter yang mereka kenal di media sosial).
- Orang tua: yang ingin anak belajar logika dan kreativitas sambil tetap merasa seperti “sedang bermain”.
- Anak & remaja: yang suka eksperimen dengan kamera, efek lucu, dan ingin tahu “gimana sih bikin filter sendiri?”
Penutup
Face Sensing di Scratch membuka cara baru untuk belajar coding: bukan cuma klik dan ketik, tapi juga bergerak, ekspresi wajah, dan interaksi langsung dengan kamera. Anak-anak tidak hanya menjadi pengguna filter, tetapi juga pembuatnya.
Kalau kamu tertarik mendalami, silakan tonton video tutorial yang saya lampirkan di artikel ini. Untuk materi tambahan dan ide proyek lain, kamu juga bisa berkunjung ke anakbisa.com.
Selamat bereksperimen dengan Face Sensing di Scratch — siapa tahu dari filter kacamata lucu ini lahir ide game atau proyek kreatif yang lebih besar lagi!
Untuk download source lengkap dari video tutorial di atas: